Satumejanews.id. SANGATTA – Guna meningkatkan kapasitas dan keterampilan pegawai yang bergerak di bidang kehumasan, di semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Kutim, Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) menggelar pelatihan jurnalistik.
Kegiatan yang diikuti 40 orang dari seluruh OPD di Kutim itu, berlangsung dua hari, Senin dan Selasa (3 dan 4 November 2024). Untuk mengisi materi pelatihan jurnalitik itu, Diskominfo Stape mendatangkan pembicara PWI Provinsi Kaltim yang disampaikan Ketuanya Abdulrahman Amin dan PWI Kutim yang disampaikan Erwin F Syuhada.
“Kita ingin seluruh para peserta bisa belajar bagaimana memproduksi konten jurnalistik yang berkualitas,” kata Kepala Diskominfo Staper Kutim Ronny Bonar H Siburian ketika membuka kegiatan tersebut, di Teras Belas Cafe and Resto, Kecamatan Sangatta Selatan, Kutim, Selasa (3/12/2024) pagi.

Dikatakan, konten jurnalistik yang berkualitas berasal dari menggali ide dan angle, membuat perencanaan liputan, pembuatan naskah sehingga akan menjadi konten jurnalistik yang menarik dan informatif.
Tak lupa ia juga berpesan kepada seluruh peserta, agar dapat mengikuti pelatihan ini dengan sebaik-baiknya, karena peserta bakal mendapatkan penjelasan yang komprehensif. Dari para narasumber yang memang berkompeten dan berpengalaman, sehingga betul-betul akan berdampak positif terhadap kualitas berita.
“Kegiatan jurnalistik memiliki peran penting dalam proses perubahan sosial yang berlangsung di tengah masyarakat. Ilmu jurnalistik dapat berperan sebagai penyampai informasi yang konstruktif dan berkaitan dengan kepentingan masyarakat luas,” urainya di hadapan 40 peserta yang berasal dari seluruh perangkat daerah se Kutim.

Tidak hanya melalui media mainstream layaknya media cetak dan televisi, namun juga melalui website dan media sosial sebagai media baru. Ia menambahkan kegiatan jurnalistik melalui media apapun, diatur dalam kode etik jurnalistik, agar dalam penerapannya dapat berjalan secara profesional dan akurat.
“Kecepatan, ketepatan, serta keberimbangan dalam penyampaian informasi sangatlah penting, agar hal-hal yang disampaikan ke ranah publik tidak menjadi informasi hoaks yang sesat dan menyesatkan,” imbuhnya.
Ia berharap melalui kegiatan pelatihan ini dapat membantu rekan-rekan dalam meningkatkan kemampuan dan pengetahuan di dunia jurnalistik. (sm4)