Satumejanews.id. SAMARINDA – Anggota DPRD Provinsi Kaltim Agusriansyah mengatakan, pemuda harus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan global sekaligus menjadi motor penggerak pembangunan daerah. Selain itu, pemuda juga merupakan kelompok yang memiliki potensi besar dalam mendorong kemajuan daerah, sehingga perlu diberdayakan.
“Pemuda merupakan aset yang sangat berharga. Untuk itu, penting bagi kita memetakan potensi mereka agar program pemberdayaannya dapat lebih efektif. Kita perlu mengetahui kekuatan dan kelemahan pemuda di Kalimantan Timur guna merancang program yang tepat sasaran,” ujarnya dalam wawancara dengan media.
Mantan anggota DPRD Kuti mini mengatakan, pentingnya pemerataan akses pendidikan dan ekonomi bagi pemuda, khususnya di daerah-daerah yang masih tertinggal. Salah satu tantangan terbesar dalam pemberdayaan pemuda adalah kesenjangan yang terjadi antara kota besar dan daerah pedalaman.
“Jangan sampai ada pemuda yang terhambat pengembangannya hanya karena keterbatasan ekonomi atau akses informasi. Pemerintah wajib memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh pemuda, baik di kota besar maupun daerah terpencil,” tegasnya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengusulkan agar program pemberdayaan pemuda dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Langkah ini, menurutnya, akan membuat komitmen pemerintah dalam pemberdayaan pemuda menjadi lebih jelas dan terukur. Dengan memasukkan program ini ke dalam perencanaan strategis jangka panjang, Agusriansyah yakin bahwa keberlanjutan pemberdayaan pemuda dapat terjamin.
“Dengan memasukkan program pemberdayaan pemuda ke dalam perencanaan strategis jangka panjang, kita dapat memastikan keberlanjutan program ini dan memberikan dampak nyata bagi pembangunan daerah,” paparnya. Ia juga menekankan bahwa upaya pemberdayaan pemuda tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas individu pemuda, tetapi juga untuk membangun generasi muda yang lebih siap dalam menghadapi tantangan zaman.
Agusriansyah mengungkapkan bahwa pemuda harus menjadi subjek utama dalam pembangunan, bukan sekadar objek. Oleh karena itu, ia mendorong Pemprov Kaltim untuk melibatkan pemuda dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut pembangunan daerah. Menurutnya, hal ini akan memberikan ruang bagi pemuda untuk berperan aktif dalam merancang solusi bagi masalah yang ada di daerah mereka.
“Pemuda harus dilibatkan dalam setiap proses pembangunan, terutama dalam pengambilan keputusan. Dengan begitu, mereka tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi juga subjek yang aktif berkontribusi,” ujar Agusriansyah. (adv/sm4)