
Satumejanews.id. SANGATTA – Sektor peternakan dan pertanian menjadi salah satu konsentrasi yang ingin didorong Eddy Markus Palinggi selama dirinya menjabat sebagai anggota DPRD Kutim periode 2024-2029.
Dirinya mengaku miris dengan kondisi di Kutim yang belum mampu mengoptimalkan sektor Peternakan dan Pertanian oleh pemerintah. Menurutnya, sektor ini memiliki potensi perekonomian yang cukup menjanjikan bagi masyarakat apabila dikelola dengan baik.
“Saat ini 80 persen suplai terutama telur dan sayur mayur masih berasal dari luar daerah. Ini yang kadang masih tidak kita sadari,” ujar Eddy Markus, Ketua Komisi A Bidang pemerintahan DPRD Kutim.
Masih kata Markus, dirinya mengaku heran dengan hasil peternakan dan pertanian yang selama ini belum mampu mencukupi kebutuhan pasar lokal. Padahal seperti diketahui, pemerintah hampir setiap tahun memberikan berbagai bantuan baik sarana dan prasarana bagi peternak maupun petani. Namun hasilnya masih kecil. Bahkan untuk mencukupi kebutuhan lokal saja harus mengandalkan kiriman dari luar daerah. Terutama dari pulau Sulawesi dan Jawa.
“Sebenarnya bisa asal pemerintah mau. Saya sudah jalani usaha ayam petelur ini sejak 2017,” tegasnya.
Dikatakan, pangsa pasar di Kutim masih sangat luas akan kebutuhan salah satu bahan baku utama makanan tersebut. Dirinya berharap pemerintah bisa melihat potensi dan terus terus mendorong agar para petani maupun peternak Kutim terus berkembang dan mampu meningkatkan hasil pertanian maupun peternakannya.
Dengan daya dukung anggaran yang cukup besar saat ini, dirinya optimis pemerintah bisa melakukan pendampingan secara optimal kepada para peternak maupun petani yang ada. Sehingga bisa memberikan dampak yang baik bagi kemajuan dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat terutama bagi mereka yang bergerak di bidang peternakan dan pertanian. (adv/sm3)