Satumejanews.id. SANGATTA – Meski pemerintah sudah berusaha menutup situs judi onlie (Judol), namun di kalangan masyarakat masih saja terjadi. Bahkan judol tak hanya menyasar orang dewasa, tapia nak-anak juga terkena imbasnya.
Melihat sebagian anak-anak yang terlibat judol, membuat sejumlah pihak merasa prihatin. Salah satunya anggota DPRD Kutim Shabaruddin. Ia mengaku sedih melihat maraknya judol tersebut, terlebih menyasar anak-anak.
Menurutnya, peran orang tua sangat penting untuk terus mengawasi tingkah laku anak termasuk saat bermain gawai (Gadget). Yang saat ini menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai aktifitas kehidupan manusia.
“Mereka (orang tua) harus lebih waspada. Dan pastikan apa yang mereka tonton ataupun maunkan itu benar-benar aman dari situs yang dicurigai menjadi akses untuk bermain Judol,” ujarnya.
Selain dengan pengawasan, Politisi dari Partai Gelora ini juga berharap, para orang tua juga lebih banyak memberikan perhatian. Salah satunya dengan sering mengajak berkomunikasi, berinteraksi dengan anak, dengan tujuan untuk mengalihkan perhatian anak agar tidak sering bermain gadget.
“Orang tua memiliki peranan penting dalam hal ini. Kalau di sekolahan para guru juga memiliki keterbatasan untuk mengawasi apa yang dilakukan oleh anak-anak,” ungkapnya.
Selain orang tua, peranan masyarakat termasuk tokoh agama juga tak kalah penting. Untuk terus mengingatkan kepada anak muda sebagai generasi penerus bangsa ini, supaya menghindari kegiatan ataupun aktifitas yang berkaitan dengan Judol.
“Selain bertentangan dengan hukum negara kesatuan Republik Indonesia, kegiatan ini juga bertentangan hukum agama. Dan ini menjadi penyakit masyarakat yang perlu perhatian kita semua untuk bersama-sama melawan dan memerangi agar tidak ada lagi yang terjangkit dengan Judi Online,” pungkasnya. (adv/sm3)
