
Satumejanews.id. SANGATTA – Kutai Timur (Kutim) yang memiliki anggaran cukup besar selama dua tahun terakhir, sebagian besar dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Hal itu terlihat dari struktur anggaran yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) selama ini.
“Saya sepakat jika Pemkab Kutim mengalokasikan hal tersebut. Dan, selama ini telah dirasakan masyarakat Kutim. Meski belum semuanya, namun dampaknya sudah dirasakan warga,” kata anggota DPRD Kutim Ramadhani, menanggapi psotur anggaran Kutim dibawah kepemimpinan Ardiansyah Sulaiman dan Kasmidi Bulang.
Pihaknya berharap, program itu terus berlanjut ke depan, sehingga masyararakat bisa merasakan dampak positif terhadap anggaran yang cukup besar saat ini. Bahkan pemerintah juga berupaya mengejar ketertinggalan dalam pelaksanan pembangunan tersebut.
Salah salah satu langkah yang diambil pemrintah untuk terus mengejar ketertinggalan pembangunan tersebut menurut Ramadhani, menyusun program tahun jamak atau Multi Years Contrac (MYC). Program ini diharapkan menjadi jawaban untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di seluruh wilayah Kutim yang selama ini belum tersentuh pembangunan.
Anggota DPRD Kutim Ramadhani menyebut, meskipun dengan dukungan anggaran yang cukup besar, namun luas wilayah Kutim seperti sekarang ini, belum mampu mencakup semuanya. Bahkan Kutim memiliki luas hampir sampai dengan provinsi Jawa Barat plus Banten. Sehingga berbagai program pembangunan yang sudah dicanangkan tidak bisa langsung terwujud dan dirasakan masyarakat secara menyeluruh.
“Saya melihat pemerintah sudah mengarah ke sana. Tapi nggak mungkin juga pembangunan langsung sekaligus. Sekarang kita banyak melihat proyek pembangunan yang dilaksanakan pemerintah, salah satunya layanan air bersih,” ujarnya.
Berkaitan dengan program layanan dasar masyarakat, anggota Komisi D Bidang Kesjehteraan Rakyat ini menyebut, pemerintah secara bertahap terus berupaya melakukan berbagai upaya untuk melengkapi seluruh kebutuhan dasar. Baik infrastrutur, penyediaan sarana air bersih, termasuk fasilitas penunjang lainya yang memang dibutuhkan masyarakat.
‘Kalau untuk sempurna saya rasa belum bisa dilakukan. Tapi proses menuju ke arah sana sudah lakukan. Salah satu kendala yang dihadapi wilayah kita yang cukup luas. Sehingga semuanya perlu proses,” ujar Ramadhani. (adv/sm3)