
Satumejanews.id. SANGATTA – Sejak dilantik Agustus tahun 2019 silam hingga sekarang, anggoto DPRD Kutim Faizal Rachman menyebut, beberapa program yang ia perjuangkan sudah mulai banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Terutama di bidang kesehatan, dan pendidikan.
“Yah dari awal dipercaya oleh masyarakat dari daerah pemilihan (Dapil) 4, saya memiliki tekad untuk terus memperjuangkan hak-hak dasar masyarakat. Terutama bidang kesehatan dan pendidikan, tanpa mengesampingkan bidang yang lain,” ujar Faizal.
Secara umum, dirinya menyebut, untuk sektor kesehatan, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengungkapkan, melalui berbagai upaya yang sudah diperjuangkannya, termasuk melakukan pendampingan kepada warga, kini sebagian besar masyarakat sudah banyak yang bisa mendapatkan layanan jaminan kesehatan BPJS dari pemerintah.
“Karena selama ini, Pemkab Kutim sudah mengalokasikan anggaran untuk iuran BPJS bagi masyarakat kita melalui Dinas Kesehatan. Bahkan selalu terjadi Sisa Lebih Anggaran (SiLPA), dan saya melihat ini harus dioptimalkan dan diberikan kepada masyarakat yang memang membutuhkan,” ujarnya.
Dijelaskan, apabila berkesempatan turun ke masyarakat, dirinya terus mengingatkan dan meminta peran aktif aparat desa untuk mensosialisasikan kepada warganya, agar bisa memanfaatkan program dari pemerintah daerah berupa jaminan kesehatan secara gratis tersebut.
“Jadi, bila ada warga yang belum terdata terutama yang bukan penerima upah, untuk segera daftar, karena anggaranya sudah disiapkan oleh pemerintah daerah,” ucap Faizal.
Sedangkan untuk sektor pendidikan, anggota Komisi B Bidang Perekonomian dan Keuangan ini, terus mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) sebagai leading sektor pendidikan di Kutim, untuk terus meningkatkan layanan Pendidikan. Salah satunya pemenuhan sarana dan prasaran serta daya dukung pendidikan lainya di seluruh satuan pendidikan yang ada.
“Makanya anggaran pendidikan yang menjadi komitmen pemerintah sebesar 20 persen itu, salah satunya untuk peningkatan infrastruktur Pendidikan. Jia di Dapil saya akan terus diperjuangkan. Kalau memang sudah tidak layak ganti saja sama bangunan beton, jangan ada lagi renovasi, karena anggaran kita ada,” uja Faizal.
Mengingat, secara geografi luas wilayah Kabupaten ini cukup luas. Dirinya menyadari, setiap proses pembangunan memerlukan waktu dan perencanaan yang matang. Termasuk dalam proses penganggaran yang perlu dilakukan secara cermat.
“Kalau nanti infrastruktur baik, akan berdampak terhadap akreditasi dan rapor penilain sekolah itu sendiri,” uja Faizal. (adv/sm3)