
Satumejanews.id. SANGATTA- Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kutim tahun 2023 diperkirakan kembali mengalami Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA). Sa;ah satu penyumbangnya adalah proyek tahun jamak atau Multi Years Contrac (MYC) dan perjalanan dinas.
Perkriaan SiLV Aitu disampaikan Ketua Pansus LKPJ Bupati, Hepnie Armasyah kepada awak media, usai diriya membacakan hasil rekomendasi pansus LKPJ Bupati tahun 2023 dalam Sidang paripurna belum lama ini.
“Memang saat paripurna itu saya tidak sampaikan kalau ada SiLPA. Nanti menungu verifikasi dulu dari audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sebentar lagi ada Pansusnya, baru kita ketahui jumlahnya berapa,” ujar Hepnie.
Adapun penyumbang terbesar SiLPA tahun 2023, menurut politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, di antaranya program Pembangunan melalui Multi Years Contrac (MYC) dan perjalanan dinas yang tidak mampu terserap secara optimal di setiap Organisasi Perangkat Daerah (PD). Sehingga berdampak terhadap realisasi program dan pembangunan yang dicanangkan pemerintah itu sendiri.
“Dana yang kita anggarkan, khususnya perjalan dinas paling cuma 50 persen yang terserap, kan saying. Artinya indikator dalam penyerapan anggaran ini tidak bagus,” ucap Hepnie
Anggota Komisi C Bidang Pembangunan ini meminta kepada pemerintah untuk lebih cermat saat menyusun program dan kebijakan. Terutama yang berkaitan dengan penggunaan anggaran yang saat ini menjadi yang terbesar kedua setelah Provinsi Kaltim, yakni Rp 9,1 trilyun.
“Kami harapakan, proses DPA bisa selesai lebih cepat, agar penyerapan anggaran sudah bisa dimulai sejak awal tahun,” ujar Hepnie. (adv/sm3)