
Satumejanews.id. SANGATTA – Ketua DPRD Kutim Joni berharap, kekurangan sarana dan prasarana (Sapras) pendidikan selama ini, bisa segera terpenuhi dengan baik. Terlebih yang kabupaten ini memiliki anggaran sekitar Rp 9,1 trilyun, mampu memenuhi kebutuhan dasar pendidikan tersebut.
Sebab, menurutnya, pemenuhan infrastruktur sarana dan prasana pendidikan menjadi salah satu faktor utama dalam menunjang keberhasilan dunia pendidikan. Jika sarana dan prasarana memadai akan menunjang proses kegiatan pembelajaran serta memudahkan tercapainya pembelajaran yang efektif, sehingga dapat meningkatkan mutu belajar peserta didik.
“Saya yakin, Kutim yang mempunyai anggaran cukup besar, Pemkab Kutim memberikan perhatian khusus terhadap dunia Pendidikan yang masuk program pelayanan dasar kepada Masyarakat,” kata Joni.
Terutama di Kawasan pedalaman dan sebagian pesisir, tentunya masih ada yang belum terpenuhi dengan baik. Kalau untuk di kota diperkirakan sudah terpenuhi.
Politisi senior dari partai berlambang Ka’bah ini, meyakini, pemerintah daerah menaruh perhatian besar terhadap kemajuan Pendidikan. Sebab, masalah ini menjadi program prioritas pembangunan yang diusung kepala daerah. Dengan anggaran Rp 9,1 trilyun, dia optimis kekurangan terkait fasilitas pendidikan akan mampu diselesaikan.
“Tahun ini akan banyak pembangunan yang bisa dilengkapi terhadap kekurangan tersebut. Salah satunya ruang kelas, yang selama ini menjadi salah satu permasalahan pendidikan kita,” ujar politisi asal Rantau Pulung ini.
Dikatakan, salah satu upaya yang dapat meningkatkan mutu pendidikan adalah mengoptimalkan kinerja manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Mutu pendidikan juga berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang akan didapatkan oleh siswa dan kemampuan siswa dalam belajar. Kualitas pendidikan tersebut dapat didukung dengan sarana dan prasarana yang menjadi standar sekolah atau instansi pendidikan. (adv/sm3)