
Satumejanews.id. SANGATTA – Permasalahan blank spot di Kutai Timur (Kutim) yang masih menjadi kendala, lantaran di sejumlah daerah belum semuanya terjangkau jaringan internet. Sehingga masyarakat untuk mengakses informasi juga mengalami hambatan.
“Selam aini pemerintah sudah berusaha maksimal untuk mengurangi bank spot tersebut. Instansi terkait telah mengalokasikan anggaran, guna memenuhi Pembangunan jaringan internet, agar layanan informasi kepada masyarakat bisa terpenuhi secara bertahap,” kata Ketua DPRD Kutim H Joni.
Menurutnya, diharapkan tahun 2025 mendatang, Kutim sudah tidak ada lagi kendala jaringan internet di seluruh wilayah Kutim. Pihaknya sangat mendukung pengalokasian anggaran guna Pembangunan jaringan internet, terutama di wilayah yang terjadi blank spot itu.
Menurut pria kelahiran 14 Mei 1971 ini, pihaknya melihat Pemkab Kutim tidak menutup mata terkait masih banyaknya wilayah yang belum bisa merasakan layanan jaringan internet secara memadai. Dengan seiring waktu berjalan, diharapkan seluruh wilayah di 18 kecamatan akan mendapatkan layanan jaringan internet yang bisa dinikmati masyarakat dalam mendapatkan informasi.
Bahkan menurut Joni, saat terjadi musibah secara nasional, yakni pandemi covid-19, pembelajaran di sekolah dilakukan secara online. Sehingga kendala ini sangat dirasakan masyarakat, terutama kalangan pelajar yang wajib melakukan proses belajar mengajar memanfaatkan jaringan internet.
Kendati pandemi covid-19 sudah terlewati, namun ketergantungan masyarakat terhadap jaringan intenet tetap tinggi. Bukan saja kalangan pelajar yang sering menggunakan internet, namun Masyarakat umum juga memanfaatkan dengan baik. “Hal ini yang harus kita antisipasi, agar jaringan internet terus dilakukan pembangunan dengan baik, terutama di daerah blanko spot di Kutim. Kita harapkan pemerintah serius untuk menangani kendala ini,” kata Joni. (adv/sm3)