Satumejanews.id. KUTAI KATANEGARA – Untuk mengetahui kondisi riil desa yang ada sekarang, diperlukan pemutakhiran data desa. Terkait hal ini, juga sejalan dengan surat Kementerian Desa dan Transmigrasi dan ditindaklanjuti dengan Rakor insansnya bersama pihak terkait lainnya.
“Kita segera melakukan pemutakhiran data sesuai hasil Rakor tersebut dan surat Kemendestrans. Selain itu, melalui pemutakhiran data desa, bisa diketahui secara riil kondisi desa saat ini,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Kadis PMD) Kukar Arianto.
Pemutakhiran data ini, guna mengetahui sejauh mana terkait Indek Desa Membangun (IDM), lantaran menjadi perhatian. Di antaranya indeks ketahanan sosial, ekonomi hingga lingkungan. Melalui pemutakhiran data tersebut, lanjut Arianto, pihaknya dapat mengetahui kondisi riil indeks desa-desa di seluruh Kukar. Ia menekankan pemutakhiran data jangan sampai tidak sesuai.
“Misalnya, desa indeks ketahanan ekonominya sudah bagus, sudah punya pasar desa, perbankan mikro, dia tak mau dimasukkin data, akhirnya statusnya sudah mandiri malah jadi berkembang. Itu PR kami, jangan sampai ada data yang keliru,” ujar Arianto.
Dijelaskan, keperluan data indeks desa nantinya menjadi penentu rekomendasi kepada Kemendestrans. Terkait apa yang ditemukan selama pemutakhiran seperti keperluan indeks ketahanan ekonomi, sosial hingga kesehatan. Untuk itu, akan dilakukan percepatan agar pemutakhiran data selesai tepat waktu.
“Ditargetkan, akhir Mei pelaksanaan pemutakhiran data bisa rampung. Sehingga awal Juni sudah ada rekomendasi apa yang ditemukan dari pemutakhiran tersebut. Jika sudah dapat datanya, akan ditentukan lagi intervensinya,” jelas Arianto.
Dikatakan, ketika rakor terkait rencana pelaksanaan pemutakhiran data ini, pihaknya juga melibatkan berbagai pihak. Antara lain, pendamingi desa dari Kemendes, tenaga ahli P3MD, gugus tugas pendamping desa Kukar Idaman, serta Pendekar Idaman.
Terkait pelaksanaan pemutakhiran data IDM tahun ini, Pemkab Kukar berperan sebagai koordinator. Pelaksanaannya dilakukan pendamping desa dari Kemendes hingga DPMD Kukar. “Pemutakhiran data perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil maksimal. Bisa membantu kami menganalisis sesuai indikator survei data IDM,” kata Arianto. (adv/diskominfo)
