Satumejnaews.id. SAMARINDA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim mengimbau seluruh masjid-masjid di Kalimantan Timur (Kaltim) melaksanakan doa Qunut Nazilah, untuk negara Palestina. Melalui lantunan doa tersebut, diharapkan, Palestina terbebas penjajahan Israel.
“Saya menghimbau kepada saudara-saudara kaum muslimin bisa melaksanakan Qunut Nazilah, untuk Palestina. Dengan doa itu, emoga Allah memberikan jalan keluar setiap kesulitan yang dihadapi rakyat Palestina, akibat agresi militer Israel. Semoga Allah memberikan kemenangan bagi pejuang Palestina,” kata Ketua MUI Kaltim KH Muhammad Rasyid.
Beberapa masjid di Kaltim, khususnya di Samarinda memang sudah melaksanakan doa Qunut Nazilah, seperti Masjid At Taqarrub di jalan Kadrie Oening, masjid Al Ma’ruf di Vorvo, Masjid Al Khair di Jalan Dr Sutomo dan masjid-masjid lainya kabarnya juga menggelar hal yang sama.
“Jumat lalu (13/10) kami sudah menggelar qunut Nazilah. Insya Allah Jumat ini juga bisa melaksanakan lagi,” kata M Roghib Pengurus Takmir Masjid At-Taqarrub jalan Kadrie Oening Samarinda.
Senada Masjid At-Taqarrub, Masjid Al Ma’ruf yang berada di simpang Vorvo, seberang Lembuswana pada shalat Jumat lalu juga melantunkan doa Qunut Nazilah. “Alhamdulillah kami juga sudah melaksanakan doa Qunut Nazilah Jumat lalu,” kata Pengurus seksi dakwah masjid Al Ma’ruf H Bahruddin.

KH Muhammad Rasyid mengungkapkan, umat muslim di Indonesia khususnya di Kaltim harus menunjukkan solidaritas terhadap Palestina. Imam Besar Masjid Islamic Center Samarinda ini menyebut, apabila tidak terdapat solidaritas maka negara Palestina akan terjajah terus.
Dia mengungkapkan, wilayah Palestina saat ini hanya tinggal sedikit. “Jadi pertama kita harus ada solidaritas, sebab jika tidak ada solidaritas mau gimana,” ungkap dia.
BANTU Rp 50 JUTA
Untuk meringankan warga Palestina yang berdampak akibat agresi Israel, MUI Kaltim membantu dan menyalurkan dana sebesar Rp 50 juta, untuk korban perang di negara tersebut. Dana itu diserahkan bertepatan dengan Rakordawil MUI Kaltim di Asrama Haji Balikpapan 23 September lalu.
“Dana Tersebut dititipkan MUI Kaltim kepada MUI Pusat agar diteruskan ke Palestina. MUI pusat punya banyak akses kepada yang berwenang di Palestina,” kata Rasyid
Dijelaskan, dana Rp 50 juta itu, berasal dari donasi sekolah Madrasah di Samarinda dan Kabupaten Berau sebesar Rp 20 juta serta Yayasan NU di Samarinda Rp 10 juta.
“Penggalangan dana yang dilakukan beberapa sekolah Madrasah dan Yayasan NU, sehingga terkumpul Rp 50 juta. Dananya masuk Rekening MUI sebagai koordinator penggalangan dana Palestina,” ungkap Rasyid. (*)