Beranda Infrastruktur PT PSI Investasikan Rp 55 M di KEK MBTK

PT PSI Investasikan Rp 55 M di KEK MBTK

2163
0

SANGATTA- Ketika bicara menunggu, itu bukan hanya tentang berapa masa atau waktu, tetapi juga ujian kesabaran dan komitmen. Kita bicara tentang titik di mana kita akhirnya memutuskan untuk percaya bahwa kesempatan itu pasti datang.

Mungkin inilah pernyataan yang pas dari seorang novelis, penyair, esais, jurnalis dan penulis kuliner dwibahasa, Laksmi Pamuntjak yang mendeskripsikan segala upaya yang sudah dilakukan oleh Pemkab Kutim selama ini dalam menarik investor berkiprah di Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK-MBTK).

Sejak “disounding” awal 2002 lalu oleh mantan Bupati Kutim, Awang Farouk Ishak, kerinduan beroperasinya KEK-MBTK akhirnya bisa terwujud dengan ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama tentang Investasi Usaha di KEK-MBTK antara Direktur PT. MBTK Muhammad Ade Himawan dengan Direktur PT. Palma Serasih Internasional Astrida Niovita Bachtiar, pada Rabu (20/7/2022) sore di ruang kerja bupati.

Penandatanganan perjanjian kerjasama tersebut disaksikan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), Teguh B Santoso selaku Kepala Administrator KEK-MBTK, Plt Kepala Bagian Hukum, Januar Bayu Irawan dan beberapa jajaran staf PT Palma Serasih Internasional.

“Didasari dengan pertimbangan teknis dan ekonomi yang mendalam maka Pemkab Kutim di wakili Bupati Awang Farouk Ishak waktu itu bersama DPRD bersepakat merencanakan pembentukan kawasan ekonomi khusus di Maloy. Saya menjadi salah satu saksinya saat menjadi Wakil Ketua DPRD Kutim, ” terangnya.

Ini adalah momentum yang sangat baik bagi perkembangan perekonomian di kawasan Kutim dan Kaltim pada umumnya.

“Mewakili masyarakat Kutim, saya menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada PT Palma Serasih Internasional yang sudah berinvestasi di kawasan KEK-MBTK. Ini adalah hal yang sudah lama ditunggu bahkan sudah pernah mendapat teguran dari Dewan Ekonomi Nasional terkait lambatnya operasi KEK-MBTK. Alhamdulillah hari ini sudah ada investor. Mudah – mudahan ada lagi yang menyusul,” ungkap Ardiansyah.

Sementara itu Direktur PT Palma Serasih Internasional, Astrida Niovita Bachtiar menjelaskan bahwa investasi awalnya sebesar Rp 55 milyarmilyar berupa pembangunan bulking storage di lahan seluas 3 hektare.

“Industri perkebunan merupakan sebuah mata rantai dari hulu ke hilir dimulai dari ketersediaan lahan hingga produk turunan kelapa sawit yang saat ini semakin giat diriset dan dikembangkan. Unit pendukung bisnis perkebunan dan pengolahan kelapa sawit seperti unit transport, bulking storage dan kernel crushing plant saat ini menjadi salah satu cara mendapatkan nilai lebih produk kelapa sawit, “jelasnya.

Lebih lanjut Astrida menjelaskan bulking storage adalah unit pendukung industri perkebunan yang saat ini menjadi hal utama untuk antisipasi terjadinya “top tank” pada tangki timbun dan kondisi alam yang kurang bersahabat untuk kapal pengiriman sehingga tidak menyebabkan perusahaan berhenti berproduksi.

“Bulking storage juga menjadi alternatif untuk pemilik perusahaan dalam tinjauan ekonomis yaitu sebagai tempat pengkondisian temperatur CPO sesuai dengan kontrak pembelian sebelum dilakukan pemompaan ke tongkang, “tambahnya.(*/smn4)