Satumejanews.id. SAMARINDA – Wakil Walikota Samarinda Rusmadi Wongso mengatakan, tugas Majelis Ulama Indonesia (MUI) semakin berat. Sebab, selain fokus di bidang pendidikan, bimbingan dan dakwah, juga diharapkan mampu membantu mengatasi permasalahan sosial kemasyarakatan yang akhir-akhir ini makin marak.
Pernyataan itu dikatakan manatan Sekda Provinsi Kaltim ini, ketika memberikan sambutan saat menghadiri pelantikan dan pengukuhan pengurus MUI Samarinda, masa khidmat 2023-2028, Sabtu (15/7/2023) di Hotel Grand Sawit, Samarinda.
Menurut Rusmadi, panggilan akrabnya, MUI diharapkan juga bisa memberikan wejangan dalam penangangan bahaya narkoba, kenakalan remaja, pergaulan bebas dan seks bebas, pornografi dan pronoaksi. Kemudian pterkait adanya polemik aliran agama dan kepercayaan, halal-haram jenis makanan dan masalah KDRT dan sebagainya
“Berbagai permasalahan dalam kehidupan sosial terus meningkat dan memerlukan kepedulian semua pihak, tidak terkecuali MUI. Kehadiran MUI mampu membawa masyarakat tenang, tenteram, adem sehingga betul-betul membawa daerah ini yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, adalah sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya, ujar Rusmadi.
Rusmadi Wongso yakin, MUI Samarinda di bawah kepemimpinan KH Muhammad Mundzir, organisasi ini mampu menyatukan gerak langkah para ulama. Kemudian merajut kebersamaan antar pemerintah, TNI dan Polri, menjalankan tugas membangun dan mensejahterakan umat, khususnya umat Islam di Samarinda.

“Saya atas nama Pemerintah Kota Samarinda mengucapkan selamat dan sukses atas dilantiknya/dikukuhkanya pengurus MUI Samarinda masa khidmat 2023-2028. Saya yakin, kepengurusnya yang diisi orang orang terhormat, orang berilmu, orang bijak, para kyai, ustadz dan cendekiawan punya peran besar untuk ikut membangun, mendidik, menasehati umat Islam yang ada di Samarinda,” ujar Rusmadi.
Dia yakin, MUI sebagai lembaga yang berperan sebagai khadimul ummah (pelayan umat) dan shadiqul hukumah (mitra pemerintah), MUI menjadi bagian penting serta mitra bagi pemerintah dalam rangka mendukung pembangunan nasional untuk menyejahterakan rakyat dan menjaga prinsip-prinsip syari’ah dalam kehidupan umat Islam.
Sedangkan Ketua MUI Kaltim KH Muhammad Rasyid pada kesmepatan itu mengatakan, mengingatkan, bahwa pengurus MUI Samarinda terkiat fungsi MUI sebagai wadah pengabdian dan pengkhidmatan (melayani).
“Itulah tujuan utamanya menjadi pengurus MUI untuk pengabdian dan melayani umat dengan ikhlas. Bukan berarti tidak boleh terima uang, tetapi sikap ikhlas itulah yang diutamakan,” ujar Rasyid.
Mantan Ketua Baznas Kaltim ini menyampaikan salah satu tugas yang diamanahkan kepada MUI yaitu menjaga umat Islam dari paham pemikiran dan aliran sesat.
“Aliran banyak muncul di Kaltim seperti kifayatul Islam di Kukar. Upaya kita adalah untuk menjaga umat Islam, bukan memberantas atau bahkan menghakimi mereka yang diduga bahkan dipastikan sesat,” ujar Muhammad Rasyid.
Rasyid meminta kepada jajaran pengurus MUI Samarinda untuk menjalin kerjasama, kolaborasi dengan pihak ketiga. Kemudian bikin kemasan program yang baik, dengan begitu pemerintah tidak akan ragu untuk membantu atau kerjasama.
Ketua MUI Samarinda KH Muhammad Mundzir mengingatkan kepada pengurus yang baru dikukuhkan agar berpedoman kepada janji yang baru diucapkan ketika pengurus MUI dikukuhkan selama 5 tahun untuk mengutamakan organisasi daripada keluarga. (*)