Beranda Kutai Timur Pemkab Kutim Luncurkan Kampung KB untuk Cegah Stunting

Pemkab Kutim Luncurkan Kampung KB untuk Cegah Stunting

1257
0

Satumejanews.id. SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab KLutim) menunjukkan keseriusan dalam menangani dan mencegah stunting dengan meluncurkan berbagai program inovatif yang bertujuan untuk menurunkan angka stunting.

Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah dengan meluncurkan program “Kampung Keluarga Berkualitas” (Kampung KB), rumah data kependudukan (RDK) dan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di Gang Merpati RT 18, Desa Singa Gembara, Kecamatan Sangatta Utara. Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, memimpin peluncuran program tersebut, Jumat (21/6/2024).

“Program ini bertujuan untuk menciptakan keluarga berkualitas, mengurangi angka stunting, serta mewujudkan keluarga yang bersih dan sehat,” ujar Ardiansyah dalam pidatonya.

Program ini diimplementasikan di tiga desa, yaitu Kelurahan Teluk Lingga, Desa Singa Gembara, dan Desa Sangatta Utara.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Achmad Junaidi B, menjelaskan bahwa pembentukan Kampung KB di seluruh desa dan kelurahan di Kutim  merupakan bagian dari strategi besar Pemkab dalam menangani stunting.

“Kami menetapkan pembentukan Kampung Keluarga Berkualitas, pengurus Rumah Data Kependudukan (RDK), dan Pojok Edukasi Masyarakat (PESAT) serta Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) sebagai upaya terpadu dalam mengatasi stunting,” jelas Junaidi.

Pengurus Kampung KB memiliki tugas yang jelas. Antara lain menyusun dan merencanakan program kegiatan yang dapat meningkatkan pencapaian target Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga.

Selain itu, mereka juga bertugas merencanakan pengembangan dan keterpaduan kegiatan lintas sektor, mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak, serta meningkatkan peran serta ketahanan keluarga melalui lembaga atau kelompok.

Salah satu inovasi menarik dari program ini adalah Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), yang memanfaatkan sumber daya lokal untuk menyediakan pangan sehat.

“Kami mendukung upaya percepatan penurunan stunting melalui edukasi dan penyediaan pangan sehat berbasis sumber daya lokal,” tambah Junaidi.

Sebagai bagian dari strategi penanganan stunting, Pemkab Kutim  juga menerapkan “Cap Jempol Stunting” atau Cara Pelayanan Jemput Bola Warga. Program ini melibatkan kunjungan langsung ke posyandu dan daerah-daerah terpencil untuk memastikan pelayanan kesehatan dan gizi bagi anak-anak serta keluarga yang rentan terhadap stunting.

“Kami akan blusukan ke posyandu dan daerah-daerah untuk memastikan setiap anak mendapatkan pelayanan terbaik,” tegas Junaidi.

Pengurus Kampung KB diwajibkan untuk melaporkan pelaksanaan program setiap enam bulan sekali kepada Bupati Kutai Timur dan Kepala DPPKB Kutim.

Laporan ini akan menjadi dasar evaluasi dan pengembangan program ke depannya, memastikan bahwa setiap langkah yang diambil benar-benar efektif dalam menurunkan angka stunting di Kutai Timur.

Dengan berbagai program inovatif ini, Pemkab Kutim menunjukkan komitmen yang kuat dalam menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya mengatasi masalah stunting yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia. (sm4)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini